Home » » 49 warga idap penyakit tbc

49 warga idap penyakit tbc

            Pada 2013 lalu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Agam mencatat sebanyak 49 masyarakat di dua kecamatan menderita pe­nya­kit Tu­ber­ku­losis (TB) atau yang biasa di­sebut penyakit TBC ini. Pen­dataan ini dinilai masih belum maksimal karena masih mi­nim­nya pemahaman masya­rakat mengenai penyakit me­nular ini.
             “Kita baru menemukan pen­­derita TB di Nagari Tiku Selatan Kecamatan Tan­jung­mutiara sebanyak 12 orang, Nagari Bawan Kecamatan IV Nagari sebanyak 18 orang dan Nagari Batukambing sebanyak 19 orang,” kata Kabid Pemkes Dinkes Agam, Yulhendri, ke­marin. Untuk memberikan pe­ma­ha­man tentang penyakit, antisi­pasi penularan dan ciri pasien pengidap TB, Dinkes Agam membentuk Nagari peduli Tu­berkulosis, dengan anggota 80 di empat Nagari di Kecamatan IV Nagari dan Tanjungmutiara. Pembentukan kader ini be­r­tujuan untuk menemukan ka­sus TB dan memberikan infor­masi seputar penyakit ber­ba­haya tersebut. “Pemahaman dan pe­nge­tahuan masyarakat tentang pe­nyakit ini masih sangat rendah.
            Maka dari itu, kita akan ber­da­yakan masyarakat setempat untuk mengantisipasi menular dan berkembangnya penyakit,” jelasnya. Kader peduli TB yang baru dibentuk itu berada di Nagari Tiku Utara dan Nagari Tiku Selatan Kecamatan Tanjung­mu­tiara. Kemudian, Nagari Ba­wan dan Nagari Batukambing Kecamatan Ampeknagari. Se­tiap nagari, kader peduli penya­kit TB ini berjumlah 20 orang. Kemitraan antar ma­sya­rakat dengan Dinkes ini sangat penting, mengingat pe­ma­ha­man yang benar ten­tang tu­berkulosis di tengah masyarakat masih belum seperti yang diha­rapkan. Rendahnya keter­li­ba­tan masyarakat dalam pen­ja­ringan suspek TB tidak terlepas dari pemahaman yang benar tentang TB, bagaimana penu­la­rannya, kriteria pasien ter­sang­ka TB serta upaya pencegahan.               
            “Terbatasnya informasi dan pemahaman masyarakat tentang pengobatan TB, mem­pengaruhi motivasi pasien un­tuk sembuh. Untuk itu, peran masyarakat sebagai kader ke­sehatan sangatlah penting un­tuk menjadi tenaga penyuluh melacak pasien serta men­dam­pingi Pengawas Minum Obat (PMO),” katanya. Dengan terbentuknya ka­der kesehatan ini diharapkan akan meningkatkan penemuan dan kesembuhan kasus TB di Agam. “Ke depan, secara ber­tahap kita juga akan bentuk kader peduli TB ini di nagari-nagari lainnya,” pung­kas­nya.
Berbagi Melalui :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Herman Leady | Sungai Tampang
Copyright © 2014. Sungai Tampang BatuKalang - All Rights Reserved
Contact Us Herman LeadyTelp: +6282384632535
Proudly powered by Blogger